OOTD Kita – Fenomena Ghosting udah gak asing lagi lah buat kita semua. Ramainya isu percintaan menjadi bukti bahwa tidak hanya satu-dua orang yang mengalaminya. Dan gak sedikit yang menjadi pelaku atas ‘tindakan kejahatan’ perasaan ini. Bagaimana cara mengantisipasi terjadinya ghosting?
Ada baiknya membedah ghosting itu sendiri terlebih dahulu. Dalam praktik pendekatan asmara, ghosting adalah fenomena ketika salah satu pihak menghilang secara tiba-tiba, setelah melakukan pendekatan yang cukup intensif dengan pihak lainnya. Menghilangnya pihak ini diibaratkan seperti hantu yang hanya menyisakan kesannya.
Meskipun ghosting lebih sering dilakukan sebelum terjadinya komitmen, rasa takut dan trauma yang diberikan oleh pelakunya tidak kalah membahayakan. Untuk mengantisipasi efek ghosting, ada tipsnya nih.
Pertama, niatkan pendekatan sebagai perkenalan. Mengenali dari segi baik dan buruknya dalam pihak lain, bukan terburu-buru menghafal yang baik saja dan langsung menganggapnya cocok sebagai pendamping diri sendiri.
Kedua, jangan terlalu cepat menaruh perasaan. Memang, setelah sekian lama sendiri, rasa haus akan hadirnya sosok pendamping jauh lebih hebat daripada biasanya. Sepatutnya pula kita harus menaruh akal sehat dalam setiap pendekatan. Sekalipun chemistry yang dirasakan sudah sangat kuat, tetap utamakan kepala daripada hati.
Ketiga, jadikan jual mahal sebagai daya tarik. Seringkali pelaku ghosting beralasan jika pihak yang didekati terlalu cuek. Oleh karena itu, berikan dia alasan untuk boleh mendekatimu, namun peringati juga bahwa mendapatkanmu bukan perkara yang mudah. Dengan demikian, ia pun menyadari bahwa mendekatimu bukan urusan main-main.
Keempat, jangan terlalu fokus untuk menampilkan yang baik dari diri sendiri. Hal yang wajar ketika kita berusaha menampilkan yang terbaik di hadapan orang lain dalam proses pendekatan. Menampilkan apa adanya dari diri sendiri akan lebih baik sekaligus menyeleksi mana yang dekat karena kelebihanmu saja atau mana yang dekat karena memang nyaman denganmu.
Kelima, jangan menjadi pelaku ghosting itu sendiri. Sekalipun dalam urusan seleksi, datang dan pamitlah secara baik-baik. Jika memang tidak ada kesempatan sebagai kekasih, kesempatan dalam pertemanan masih terbuka secara lebar. Jika sudah pernah merasakan sakit sebagai korban ghosting, jangan lantas membalas dendam kepada pihak lain yang bahkan tak tahu apa-apa tentang masa lalumu.
Ghosting dapat dialami oleh siapa saja, tetapi hal yang bijak adalah selalu bersiap menghadapinya.
Baca juga : Pelaku Ghosting Bisa Dibaca Dari Beberapa Hal.